Beliau adalah Hasan bin Yassar –رحمهما الله-, ayah beliau adalah budak dari salah
satu sahabat yang mulia yaitu Zaid bin Tsabit –رضي الله عنه- sang penulis wahyu. Sedangkan ibu
beliau adalah Khairah –رحمها الله- yang juga budak dari seorang wanita mukminah yaitu Ummu Salamah –رضي الله عنها-
istri dari nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam.
Masa kecil Hasan –رحمه الله- adalah masa kecil yang penuh dengan cahaya ilmu. Dikarenakan
orang tuanya merupakan budak dari sahabat/ah –رضي الله عنهم- sehingga dengan mudah beliau mampu mengakses akhlaq dan ilmu
dari mereka. selain itu factor yang membuat Hasan hidup dalam masa keemasan
adalah rumahnya berdekatan dengan rumah istri-istri Rasulullah. Dengan leluasanya
Hasan bisa keluar-masuk ke rumah-rumah itu. Tidak sebatas itu, tetapi sudah
tentu akhlaqnya berhiaskan akhlaqnya Ummul Mukminin.
Sebagaimana yang diceritakan oleh Hasan Al-Bashri –رحمه الله-, Hasan –رحمه الله- mengisi
rumah Ummul Mukminin dengan ketangkasannya yang menyenagkan. Kerap kali dia
naik ke tasp rumah Ummul Mukminin lalu berpindah dari rumah satu ke yang
lainnya.
Hasan –رحمه الله- tumbuh di masa keemasan, di masa para sahabat/ah –رضي الله عنهم-
yang dengan leluasanya Hasan mampu untuk belajar dari mereka. oleh karenanya
Hasan berguru kepada para sahabat di Masjid Nabawi, beliau meriwayatkan dari
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Umar,
Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik, Jabir bin Abdillah dan sahabat yang lain.
Meski demikian, kekagumannya lebih menonjol kepada sahabat Ali bin
Abi Thalib –رضي الله عنه-, beliau mengagumi sahabat Ali dari keteguhan agamanya, kezuhudannya
terhadap dunia, kefasihan lisannya, hikmah-hikmah yang sangat berkesan
dihatinya, kemapan tutur katanya dan nasihat-nasihatnya yang menggetarkan hati.
Sehingga Hasan ingin meniru dan berusaha berakhlaq seperti beliau رضي الله عنه
dalam taqwa dan ibadah serta menirukan beliau dalam memberikan keterangan dan
kefasihan lisannya.
Memasuki usia remaja awal , Hasan Al-Bashri –رحمه الله- pindah ke Bashrah bersama kedua
orang tuanya dan menetap disana hingga wafat mendatanginya, berawal dari kota
inilah julukan Al-Bashri diberikan kepada Hasan yang dinisbatkan ke kota
Bashrah serta di kota inilah keutamaan Hasan tampak dan beliau mulai dikenal
penduduk Bashrah.
Malang, 07 Juli 2016, 23:40
Dinukil dari buku jejak para tabi'in hal 91-92, Penerbit Pustaka At-Tibyan
Komentar
Posting Komentar
Silahkan sampaikan yang ingin anda sampaikan ^_^
Share jika bermanfaat ^^