Langsung ke konten utama

Unggulan

Menyambung Tali Silaturrahim

    Ramadhan telah berlalu, kaum muslimin menyambut hari kemenangan mereka di hari raya idul fitri 1437 H. sebagaimana kabiasaan masyarakat muslim Indonesia di hari raya adalah saling mengunjungi kaum muslimin yang lainnya, baik keluarga, tetangga, kerabat dan lainnya.

Hasan Al-Bashri -رحمه الله-

Beliau adalah Hasan bin Yassar –رحمهما الله-, ayah beliau adalah budak dari salah satu sahabat yang mulia yaitu Zaid bin Tsabit –رضي الله عنه- sang penulis wahyu. Sedangkan ibu beliau adalah Khairah –رحمها الله- yang juga budak dari seorang wanita mukminah yaitu Ummu Salamah –رضي الله عنها- istri dari nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam.

Masa kecil Hasan –رحمه الله- adalah masa kecil yang penuh dengan cahaya ilmu. Dikarenakan orang tuanya merupakan budak dari sahabat/ah –رضي الله عنهم- sehingga dengan mudah beliau mampu mengakses akhlaq dan ilmu dari mereka. selain itu factor yang membuat Hasan hidup dalam masa keemasan adalah rumahnya berdekatan dengan rumah istri-istri Rasulullah. Dengan leluasanya Hasan bisa keluar-masuk ke rumah-rumah itu. Tidak sebatas itu, tetapi sudah tentu akhlaqnya berhiaskan akhlaqnya Ummul Mukminin.

Sebagaimana yang diceritakan oleh Hasan Al-Bashri –رحمه الله-, Hasan –رحمه الله- mengisi rumah Ummul Mukminin dengan ketangkasannya yang menyenagkan. Kerap kali dia naik ke tasp rumah Ummul Mukminin lalu berpindah dari rumah satu ke yang lainnya.

Hasan –رحمه الله- tumbuh di masa keemasan, di masa para sahabat/ah  –رضي الله عنهم- yang dengan leluasanya Hasan mampu untuk belajar dari mereka. oleh karenanya Hasan berguru kepada para sahabat di Masjid Nabawi, beliau meriwayatkan dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ari, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik, Jabir bin Abdillah dan sahabat yang lain.

Meski demikian, kekagumannya lebih menonjol kepada sahabat Ali bin Abi Thalib –رضي الله عنه-, beliau mengagumi sahabat Ali dari keteguhan agamanya, kezuhudannya terhadap dunia, kefasihan lisannya, hikmah-hikmah yang sangat berkesan dihatinya, kemapan tutur katanya dan nasihat-nasihatnya yang menggetarkan hati. Sehingga Hasan ingin meniru dan berusaha berakhlaq seperti beliau رضي الله عنه dalam taqwa dan ibadah serta menirukan beliau dalam memberikan keterangan dan kefasihan lisannya.

Memasuki usia remaja awal , Hasan Al-Bashri –رحمه الله- pindah ke Bashrah bersama kedua orang tuanya dan menetap disana hingga wafat mendatanginya, berawal dari kota inilah julukan Al-Bashri diberikan kepada Hasan yang dinisbatkan ke kota Bashrah serta di kota inilah keutamaan Hasan tampak dan beliau mulai dikenal penduduk Bashrah.

Malang, 07 Juli 2016, 23:40
Dinukil dari buku jejak para tabi'in hal 91-92, Penerbit Pustaka At-Tibyan

Komentar

Postingan Populer